Rabu, 05 Januari 2011

Ekonomi Mikro: Elastisitas


BAB I
PENDAHULUAN
Makin meluasnya penggunaan matematika dalam ilmu ekonomi telah memungkinkan ekonom memuaskan rasa ingin tahu tentang hubungan sebab akibat aksi reaksi antara satu variabel dengan variabel yang lain. Berapa persen satu variabel akan berubah bila satu variabel lain berubah?
Kemudian salah satu pokok penting dalam fungsi permintaan dan penawaran adalah derajat kepekaan atau elastisitas jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan karena terjadinya perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.
Untuk menyelesaikan permasalahan diatas, kita memerlukan suatu konsep yang dapat memberikan penyelesaian dengan tepat. Konsep tersebut adalah konsep elastisitas yaitu konsep untuk mengetahui perubahan relatif jumlah barang yang diminta atau jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat perubahan dari salah satu faktor yang mempengaruhinya.
Dalam makalah ini akan dijelaskan pengertian konsep elastisitas, elastisitas permintaan, elastisitas penawaran, elastisitas harga dan elastisitas pendapatan. Serta beberapa contoh kasus dalam masalah elastisitas.

 
BAB II
PEMBAHASAN

A.     KONSEP ELASTISITAS
Konsep elastisitas  digunakan untuk mengukur sampai berapa besar tingkat perubahan jumlah yang diminta atau tingkat peubahan jumlah yang ditawarkan sebagai akibat berubahnya salah satu faktor yang mepengaruhinya. Dengan demikian secara sederhana dapat diartikan bahwa yang dimaksud dengan elastisitas adalah perubahan relatif jumlah barang yang diminta atau jumlah barang yang ditawarkan sebagai akibat perubahan dari salah satu faktor yang mempengaruhinya.
Di penjelasan pertama telah dibahas setidaknya ada tiga faktor penting yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang, yaitu harga barang itu sendiri,  harga barang lain dan pendapatan.
Elastisitas yang dikaitkan dengan barang itu sendiri disebut elastisitas permintaan atau elastisitas harga (price elasticity of demend). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elastisity), dan bila dikaitan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elastisity)

B.     JENIS-JENIS ELASTISITAS
a.      Elastisitas Permintaan (Price Elasticity Of Demand)
Dalam teori permintaan yang telah dijelaskan diatas, besarnya perubahan permintaan sebagai akibat adanya perubahan harga tidak diketahui seberapa besar efek dari harga itu terhadap besarnya perubahan permintaan. Yang diketahui hanyalah turun atau naik (asumsi ceteris paribus). Jadi jelasnya koefisien elastisitas (permintaan) adalah derajat (dalam satuan angka tentunya) kepekaan dari permintaan suatu batrang terhadap perubahan suatu harga barang yang dimaksud.
Adapun rumus untuk mengukur koefisien elastisitas permintaan adalah:

 Perubahn jumlah yang diminta adalah permintaan sekarang (Qn) dikurangi dengan permintaan yang lalu (Q n-1) di bagi dengan permintaan  yang lalu (Q n-1) atau:
(Qn-Qn-1)/Qn-1=∆Q/Q
Perubahan harga dengan cara yang sama dapat ditulis:
(Pn-Pn-1)/Pn-1=∆P/P
Dengan demikian, secara matematis rumus koefisien elastisitas dapat ditulis:
Bila disederhanakan  menjadi:
KURVA


 










B) Jenis Dan Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan (Ed)
Perlu diketahui bahwa nilai koefisien Ed terletak antara 0 (tak hingga). Beberapa keungkinan nilai Ed adalah sebagai berikut:
1.      Ed=1, ini dinamakan  permintaan Uniter elastis. Artinya, bila harga naik atau turun sebanyak 1% maka permintaan akan turun atau naik sebanyak 1%.



 







2. Ed, dinamakan elastis. Artinya, bila harga naik atau turun sebesar 1%, maka permintaan akan turun atau naik lebih dari 1%.
 








3. Ed, dinamakan inelastis. Artinya, bila harga naik atau turun 1%, maka permintaan akan turun atau naik kurang dari 1%.







4. Ed dinamakan inelastis sempurna. Artinya, permintaan tidak respek atau tanggap terhadap perubahan harga. Jadi berapa saja harga dipasar, jumlah yang diminta tetap (kurva permintaan sejajar dengan sumbu vertikal).



 







5. Ed (tak hingga), dinamakan elastis sempurna. Artinya, konsumen sanggup membeli beberapa saja banyaknya jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu (kurva permintaan sejajar dengan sumbu horizontal).
 








1) Faktor yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan ( Ed)
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi Ed yang menyebabkan terjadinya perbedaan nilai elastisitasnya, yaitu sebagai berikut:
1.      Adanya barang substitusi. Barang substitusi adalah barang yang memiliki manfaat dan kegunaan yang hampir sama dengan barang utamnya.
2.      Persentasi pendapatan yang digunakan atau jenis barang
3.      Jangkawaktu analisis atau pemikiran atau pengetahuan konsumen
4.      Tersedianya sarana kredit
2) Manfaat dari Mengetahui Nilai Elastisitas Permintaan (Ed)
Secara teori (dan juga praktik) terdapat beberapa manfaatmengetahui nilai elastisitas permintaan (Ed) suatu barang. Manfaat itu misalnya untuk kebijakan impor, pajak, dan penjualan produk, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.
a.       Kebijakan impor. Dalam hal ini pemerintah yang berkepentingan mengendalikan impor, dimana seandainya suatu negara mengimpor suatu barang yang tingkat elastisitasnya diketahui maka akan dapat diambil suatu kebijakan untuk terus impor atau stop.
b.      Perpajakan. Bila diketahui bahwa permintaan atas suatu produk bersifat elastis, maka permintaan relatif tidak akan  meningkatkan pungutan pajak atas barang tersebut. Dan sebaliknya.
c.       Kebijakan atau strategi penetapan  harga atas barang. Produsen dalam rangka meningkatkan hasil penjualan atau penerimaan  akan berusaha akan menempuh dengan cara seoptimal mungkin agar keuntungan tercapai.

b.      Elastisitas Penawaran (Es)
Elastisitas penawaran adalah derajat kepekaan atas perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Rumus  untuk menghitung koefisien elastisitas penawaran (Es) hampir sama dengan menghitung koefisien Ed, dengan sedikit perubahan nama, yaitu sebagai berikut.
Bila dinotasikan menjadi:
Sebagaimana juga dengan rumus elastisitas permintaan yang terdiri  dari tiga model, maka untuk penentuan  nilai elastisitas penawaran pun demikian  juga halnya, untuk itu dapat melihat modelnyapada bab tentang elastisitas permintaan.
Nilai Esn terletak antara 0tak hingga. Berdasarkan hukum penawaran, nilai Es selalu positif. Hal ini menunjukkan kurvanya yang berslope positif. Tidak berbeda dengan jenis Ed, jenis Es ada lima(5), yaitu sebagai berikut:
        1.            Elastis bila Es1.
        2.            Inelastis bila Es1
        3.            Uniter elastis bila Es1
        4.            Elastis sempurna bila Es tak hingga, yaitu dimana produsen hanya mau menjual semua barangnya pada tingkat harga tertentu.
        5.            Inelastis sempurna bila Es0, yaitu apabila produsen tidak bisa menambah penawaran barangnya meskipun tingkat harga naik.
Text Box: PPPBila digambarkan dalam suatu kurva, maka masing-masing kurva adalah sebagai berikut.























 


  

















 



















Faktor-faktor yang mrnentukan Elastisitas penawaran adalah sebagai berikut:
a.       Jenis produk. Kurva penawaran produk pertanian umunya inelastis, sebab produsen  tidak mampu memberikan respon yang cepat terhadap perubahan harga. Jika harga naik 10% petani harus menanam dahulu dan baru 3-4 bulan kemudian dapat memanem hasil. Sementara kurva penawaran produk industi umumnya elastis, sebab mampu berespons cepat terhadap perubahan harga. Bila harga tekstil meningkat, pabrik tekstil akan memperpanjang jam kerja mesin menambah pekerjaan harian atau memberikan kesempatan lembur.
b.      Sifat perubahan biaya produksi. Selain tergantung pada jenis produknya, elastisitas penawaran  dipengaruhi juga oleh sifat perubahan biaya produksi. Penawaran akan bersifat inelastis bila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila penawaran dapat dengan pengeluaran biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis.
c.       Jangka waktu. Jangka waktu juga dapat mempengaruhi besarnya elastisitas penawaran, yang akan diurai dalam subbab mengenai Elastisitas jangka pendek dan jangka panjang. Jika dimensi waktunya satu tahun atau kurang itu berarti jangka pendek sedangkan bila lebih dari satu tahun.

c.       Elastisitas Silang (Cross Elastisity)
Elastisitas silang adalah koefisien  yang mencoba mengukur tarik enarik antara dua macam barang pada berbagai tingkat harganya masing-masing. Yang dimaksud dengan tarik menarik adalah berapakah besarnya efek yang ditimbulkan oleh naiknya harga barang X terhadap permintaan barang Y atau sebalikya.
Rumusan untuk menghitung koefisien jenis ini adalah sebagai berikut:
1. Bila harga barang Y berpengaruh terhadap permintaan barang X
2. Bila harga barang X yang mempengaruhi permintaan barang Y
            Bila dinotasikan diperoleh  hasil ( pX.
Kesulitan yang utama adalah dalam penggambaran karena diperlukan  grafik tiga (3) dimensi
Nilai dari Ec berada pada tak hingga negatif  tak hingga positif. Bila koefisinya bertanda+ (positif), maka barang yang dimaksud adalah barang  substitusi (pengganti). Bila bertanda-(negatif), maka barang yang dimaksud adalah barang komplementer (pelengkap). Misalkan saja harga mobil naik, maka permintaan bensin akan turun (komplementer) dan bila harga mobil pribadi naik, permintaan mobil umum naik (substitusi). Akan tetapi, bila nilai Ec(pXqY) +(positif) sedangkan nilai Ec (pYqX)- (negatif) untuk kasus yang sama berarti antara barang X dan Y atau sebaliknya tidak berhubungan, misalnya antara mobil dan kompor gas.

d.      Elastisitas Permintaan(Income Elastisity)
Elastisitas permintaan dari pendapatan adalah koefisien elastisitas pendapatan yang mencoba menjelaskan perilaku konsumen dalam menggunakan pendapatanya untuk membeli jenis atau macam barang. Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan berupa sebesar satu persen.
Rumus untuk menghitung koefisien jenis ini adalah:
Bila dinotasikan akan berbentuk:
Bila koefisien Ei bertanda positif, maka perubahan pendapatan berhubungan positif dengan jumlah barang yang diminta. Artinya, bila pendapatan naik, maka permintaan barang yang dimaksud akan naik, dan bila pendapatan turun, maka permintaan barang  yang dimaksud akan turun. Bila koefisien Ei bertanda negatif, maka perubahan pendapatan berhubungan negatif dengan permintaanya. Artinya,  bila pendapatan bertambah, maka permintaan barang yang dimaksud akan turun, dan sebalikya. Ei dikatakan elastis bila lebih besar dari 1 dan inelastis bila lebih kecil dari satu. Pengertian  lebih kecil dari 1 adalah  nilai yang kurang dari+ 1 ke bawah. Untuk  Ei yang bernilai positif menandakan  barang yang diminta adalah barang normal, yaitu barang yang merupakan kebutuhan utama untuk  dikonsumsi. Untuk Ei yang bernilai ngatif, menandakan barang yang diminta adalah barang inferior, yaitu barang yang hanya merupakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan.

1 komentar: